29 January 2008

Tanggapan Terhadap Seksualitas Freud: Meragukan Epistemologi Pizaro

Sisy Alvianna Rasya
Mahasiswi Fak. Psikologi UGM 2006

Pizaro, ada yang ingn aku tanyakan pada anda,
Tolong jwab pertanyaan di bawah ini

di satu sisi Freud kita akui banyak kelemahan. namun saya tersentak membaca sebuah tantangan dari Hall dan Lindzey. BAHWA "JIKA ANDA INGIN MENGKRITIK FREUD, minimal anda harus membuat kritik itu setebal buku hall dan Lindzey. Jika Islam dibilang Rasional, bukankah kritik anda justru mengenyampingkan aspek itu. kita perlu bertanya apa tolak ukur empirisisme Psikologi Islami?
ketika anda mengkritik Freud, bukankah anda juga mengritik Islam, yang anda sebut olkutisme? selain itu, jika Freud dibilang spekulatif. bukankah Ghazali, Arabi, Taimiyyah, At Tirmidzi juga sama dengan Freud? sama-sama spekulatif.
jika anda mengatakan bahwa Freud cenderung taklid materialistik, bukankah ilmuwan Muslim Seperti Siena, juga taklid kepada Yunani? setidaknya anda masih ragu mencantumkan itu di krirtik anda.
jika anda katakan psikologi Islami adalah kesucian, bukankah seperti yang anda bilang bawha itu adalah tindak otoritarian terhadap keilmuan?
Apa kriteria psikopatologis dalam psikologimu? ketika anda jawab bukankah itun juga lahir dari rahim subyektif. jika anda katakan itu obyektif, bukankah anda sama dengn freud
Jika anda katakan, teori agresi adalah kerancuan, apa tolak ukur nya? bisa jadi pandangan anda juga lahir dari kritik subyektif manusia. apakah anda tidak obyektif?
Aku pikir pandangan yang meremehkan obyektifitas, lahir dari doktrin ideologi yang keliru.
Justru saya melihat Freud sudah mencoba keras dengn doktrin ilmiahnya menuju itu. Monggo dijwab PIZARO, saya dari Jogja dengan menenggak teh manis setia menunggu jawabanmu.....
dari lawan diskusismu... Sisy.... heheehe coba belajar kritik

No comments: