02 November 2007

REMAJA DALAM JERATAN MEDIA

Oleh: Ruyatna

Remaja selalu merupakan hal yang menarik untuk di bicarakan. Remaja itu sendiri juga sibuk dengan dirinya sendiri, yang tidak mudah di mengerti dan diterima oleh orang tuanya. Kadang dia dianggap sebagai orang yang sudah dewasa, namun lain kali dia dianggap sebagai anak yang masih ingusan. Hubungan dengan teman-temannya kadang tidak menentu, adakalanya akrab dan adakalanya bermusuhan. Kadang saling mencintai setengah mati, namun kadang saling membenci luar biasa.

Masa remaja adalah masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisikyang lebih jelas dan daya fakir menjadi lebih matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai tantangan dan perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecamuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yangn berat untuk menghadapi masa depan dan dewasa yang matang.

Dapat dikatakan bahwa prilaku remaja tidak stabil, keadaan emosinya sering guncang,mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, pemikiran dan perhatiannya terpusat pada dirinya (egosentris). Sementara para pakar kejiwaan berpendapat bahwa masa remaja adalah masa goncang, yang berkaitan dengan berkecamuknya perubahan-perubahan emosional, pada klimaksnya perubahan emosi negative menyebabkan kekalutan mental (mental disorder) dan penyimpangan dalam lingkup social (pathologis)

Sesungguhnya penyimpangan sikap dan prilaku pada usia remaja tidak terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi melalui proses panjang yang mendahuluinya. Disamping itu berbagai faktor ikut berperan dalam peristiwa tersebut, baik yang sifatnya internal maupun yang sifatnya eksternal. Seperti keterbelakangan kecerdasan, kegoncangan emosi, kecemburuan social, stress, frustasi, merasa dibenci , diremehkan,kurang kasih sayang orang tua, dan lain-lain

Media Massa dan Psikologi Mental Remaja

Media massa, baik cetak maupun elektronik.secara tidak langsung maupun langsung sangat besar pengaruhnya terhadap sikap dan prilaku manusia, dalam hal ini kita remaja. Secara tidak terasa remaja kita terbawa oleh arus yang mereka saksikan dan mereka baca dari media. Apa yang dilihat dan didengar dari media tadi secara turut andil mebentuk prilaku remaja kita dan lebih lama teringat dan akan sering terbayang diruang matanya, sehingga pada puncaknya membentuk aksi yangn negatif maupun positif.

Pornografi, tayangan kekerasan fisik dan seksual kerap kali di pertontonkan di media kita terutama media visual elektronik televisi yang kapan dan dimana saja bisa diakses oleh remaja tanpa adanya batasan yang perlu dihadapi oleh remaja kita saat ini.tayangan tersebut bisa kita lihat di sinetron-sinetron remaja, film-film barat Hollywood (box office). Selain itu berita-berita kriminalitas yang diekspos tanpa batasan pun turut andil membentuk sikap dan prilaku remaja kita.

Dalam sebuah kesempatan, filsuf Prancis, Jean Baudrillard mengingatkan, “tontonan di televisi dapat membius setiap orang menjadi sekumpulan orang yang terhipnotis. Seperti sihir yang dahsyat. Televisi menjejali informasi naïf pada khalayak. Massa pun tersedot untuk mengabdikan diri dan tergila-gila. Tapi, tak ada satupun nilai luhur yang ditinggalkan dalam jiwa manusia, kecuali kegersangan moral” peringatan dari Jean ada benarnya. Tayangan kekerasan, seks, criminal yang menjamur akhir-akhir ini di televisi kita baik dalam bentuk film, sinetron, iklan, atau reality show atau berita memberi pengaruh negatif pada khalayak. Terutama anak-anak dan remaja.

Ini dibuktikan secara ilmiah oleh dosen Psikologi Universitas Illinois AS. Leonard Irwin dan timnya. Dalam penelitian yang berlangsung bertahun-tahun ini, Leonard menemukan bahwa anak-anak pada usia 8 tahun telah menyaksikan tayangan kekerasan, Kriminal, seks dan lainnya, ketika dewasa akan cenderung melakukan perbuatan jahat tanpa belas kasihan (Psikopat). Dalam kadar yang ringan, ia berkembang menjadi agresif dan cenderung memecahkan persoalan dengan kekerasan tanpa melaui proses berpikir yang jernih dan akibat yang ditimbulkan dari kekerasan dan penyimpangan yang dilakukannya.wallahu alam

No comments: