02 November 2007

Hati dalam Sistem Nafsani (1)

Oleh: Prof. Ahmad Mubarok*
Agama mengajarkan agar kita selalu mohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan (ta`awudz; a`uzu billahi min as syaithon ar rojim), sementara syaitan adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Tapi Alqur’an mengatakan bahwa syaitan itu ada yang berujud jin dan ada yang berujud manusia (min al jinnati wan nas). Dalam bahasa sehari-hari kita suka menyebut syaitan sebagai ungkapan kemarahan kepada orang lain. Kita juga suka mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa ada manusia berhati iblis.

Manusia adalah makhluk yang memiliki dimensi jasmani, ruhani dan nafsani. Dalam al Qur’an manusia disebut dengan nama basyar dan insan. Basyar adalah manusia lebih dalam arti fisik dimana manusia memiliki kesamaan-kesamaan, sedangkan insan adalah manusia lebih dalam arti psikologis dimana setiap manusia memiliki keunikan yang bersifat pribadi. Aspek jasmani manusia, meski juga rumit tetapi ilmu pengetahuan sudah banyak mengetahuinya. Aspek ruhani manusia merupakan garapan ilmu tasauf, sedangkan nafsani (kejiwaan) merupakan garapan psikologi dan juga tasauf.

posted by : Mubarok institut
*Guru Besar Psi. Islam UI, UIN, UIA

No comments: