29 March 2008

BAGIMU ADALAH PSIKOLOGI TAUHIDKU, NABI IBRAHIM

SISY ALVIANNA ANATASI RAYSA
Mahasiswi Fak. Psikologi
Universitas Gajah Mada Jogjakarta

MALU PADA BAPAK PARA ANBIYA
MALU DAN TAKUT PADA ALLAH SEMATA
TANPA PERNAH BERUJAR KATA-KATA
JALANKAN PERINTAH TIADA BANYAK BICARA

Assalamualaikum Wr.Wb

Ikhwatifillah...
pernahkah kita berpikir bahwa keimanan kita belumlah terlalu tulus untuk mencintaiNya. Bahwa kita selama ini masih merasa malu bahkan takut untuk menjadi hamba yang total takluk padaNya smata-mata karena ingin meraih takwa. Bahwa selama ini ketakwaan kita adalah kamuflase fatomorgana dunia. bawha selama ini sholat kita dan nafas kita bukan dilandasi karena iman yang kuat, tapi smata-mata penghargaan karena manusia, semua itu palsu, bohong, sebutlah diri kita munafik. Ingatlah Iman dan takwa yang kuat tidak pernah menangis karena faktor pria dan wanita yang dicinta atau harta yang dipuja, bahkan kekuasaan yang durjana

Ikhwatifillah...
Ingatlah sisipkan psikologi tauhid dari Nabi Ibrahim, yang mengajarkan pada kita bahwa Tuhan menjadi segalanya dalam setiap waktu yang getir. waktu yang memaksanaya harus kuat mental menyembelih sang anak tercinta. waktu yang memaksanya untuk meredam kognisi nafsu dan mengalihkan menajdi kognisi luhur, siap mati karena musuhNya..

Ikhwatifillah...
Belajar dari Ibrahim menjadikan kita tersadar bahwa di atas segala kehendak adalah Tuhan yang menjadi decision maker kehidupan kita. Ingatlah jika selama ini ibadah kita dan lantunan puisi indah kita ternyata berlandaskan topeng, ingatlah juga bahwa jerih payah kita selama ini adalah kesia-siaan. keringat kita penuh tetesan kotor. bau badan kita karena dakwah penuh kebusukan...

Nabi Ibrahim mengajarkan pada kita bawha ia juga hidup karena Tuhan, ia menjadi mengerti cinta karena Tuhan. takada jalan mudah untuk mnegakkan aturanNya. Ketika Tuhan menjadi segalanya, jangan pernah putus asa untuk berkorban atas nama Tauhid. Apakah kita pernah berpikir buat apa susah payah menjdi Islam? Karena menjadi adalah mengada, dan mengada bagi muslim adalah suatu Fase menuju Umat yang mencintaiNya.. Filsafat kita adalah filsafat tauhid. dan psikologi kita adalah psikologi tauhid.

sERING KITA MERASA TAKWA TANPA SADAR TERJEBAK RASA
DENGAN SENGAJA MENCURI-CURI.. DIAM-DIAM INGKAR HATI
PADA ALLAH MENGAKU CINTA
WALAU PADA KENYATAANNYA
PADA HARTA.. PADA DUNIA...
TUNDUK SERAYA MENGHAMBA..

BELAJAR DARI IBRAHIM
BELAJAR TAKWA PADANYA
BELAJAR DARI IBRAHIM UNTUK MENCNTAI ALLAH..

TIADA ADA KATA MENYERAH UNTUK TAUHID...

JANGAN PERNAH BERSEDIH KARENA CINTA, KARENA SEMUA MANUSIA AKAN BAHAGIA DENGAN DIDAMPINGI CINTA SEJATI...

So, bertauhid dengan total, so what gitu loh????

Wasalamualaikum wr.wb

No comments: